wadah fiksi, mimpi, dan imajinasi [saya dan mereka]. saat realitas, cukup menjemukan dan serba terbatas

KUMPULAN SENJA

/ /

Pemuja Senja

Muram senja yang kupuja
Berbagi rona di rupamu
Jangan umpat
Jangan gerutu kau pepat
Jika kau benci ia karena selintas lewat

Pejamkan saja pelupukmu
Hingga langit berganti pekat

Jatinangor, 20.04.2006
----------------------------------

Senja di Paras

Dan,
Langit masih berwelas asih
Menyisakan sedikit emas senja
Untukku,

Di parasmu

Jatinangor, 020706

----------------------------------

Muram Senja

Mungkin ada kisah yang perlu ditebas
Sebelum kidung baru terlantun bebas
Muram di senja, belum lepas....

Jatinangor, 23.03.2006

----------------------------------

tanpajudul

Ia bilang ia telah mengalami ribuan senja
Di tiap barat belahan bumi
Sebelum bulan merajai hari
"Tak ada yang seindah senja kali ini" ucapnya suatu waktu
Dengan mata tertuju parasku
Aku tersenyum, kecut
Tersembunyi aura berkabut
Itu dustanya yang keseribu kali
Lidahnya memang pandai menari
Tapi tidak saat senja hari itu memudar
Dan langit mulai menggantung lembayung
Ia tertunduk berkabung
Lalu mencium keningku lama-lama
Menghirup sisa senja yang masih terlekat di sana
Tak ada suara
Hanya sepi yang mengalun mesra
Malam pun datang dengan berjingkat
Menyaksikan aku dan ia saling memeluk tanpa sekat
Menangis bersama dalam raung yang tercekat
Menghujat senja yang telah mangkat

Jatinangor, 06.10.2005

----------------------------------

Nukleus

senja terbit, surya tenggelam
lelah ia, ingin rehat, persilahkan kelam
pun garis maya penebas langit-tanah
telah sesak kuning merah
aksara mengabur ulah temaram
titahkan lampu harus nyala

dalam nur elektrik malam jadi terang
namun pelupuk enggan mengatup
takut bayangmu menyeruak
rasuk
ke nukleus sukma,
menyusup
dan desir kembali meletup

jakarta, 28 april 2010

----------------------------------

sangat suka senja.. :)

0 comments:

Popular Posts

 
Copyright © 2010 [reservoir], All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger