wadah fiksi, mimpi, dan imajinasi [saya dan mereka]. saat realitas, cukup menjemukan dan serba terbatas
MUNGKIN
Mungkin datang memang untuk pergi
Mungkin hidup memang menuju mati,,
Hingga tanah-tanah yang menua memaksa jiwa untuk bergegas memutuskan :
Ikut melapuk,
Atau berselancar bersama angin yang enggan diam
Jatinangor, 25.09.2006
bongkar
kembali membongkar peti memori.
mencari-cari potongan segala sesuatu tentangmu;
wajah,
rupa,
rasa,
kata-kata.
ingin bakar saja.
karena mimpi kian semu,
[sementara aku makin kalap lahap jemu]
mengawang-awang
lebih tinggi ketimbang layang-layang,
[mungkin memang pada akhirnya harus terbang dan menghilang]
namun api tak kunjung menyala
berserak semua
di tanah gelap dingin
jakarta // 15.07.2011