wadah fiksi, mimpi, dan imajinasi [saya dan mereka]. saat realitas, cukup menjemukan dan serba terbatas

le.lu.con

/ /
dan kemudian kamu berpikir;
ini hanyalah lelucon baru yang masih mengadaptasi setumpuk lelucon-lelucon lama.
lelucon-lelucon usang (yang sayangnya) masih selalu bisa dikenang.

repetisi gaya bahasa
hanya objeknya yang berbeda
nama pelakon yang berganti
seperti jam dan hari
namun tidak kondisi

padahal lelucon yang dulu tidak membuat tertawa
tersenyum pun pahit dan seadanya

tapi toh memang ini lelucon tentang romansa
tentang rasa
yang melambung sebentar di dadanya
lalu lapuk ditelan masa

kemudian muncul nelangsa
muncul lupa...
seperti apa hati sebelum ia jatuh dan pecah berkali-kali?

kemudian lelah
mungkin takdir memang sudah memilih bahan bualan dan skenario untuk dijalani

ini leluconmu
tentangmu

jakarta // 23082012

Bagaimana Baratmu?

/ /
bagaimana baratmu di penghujung hari?

merah marah, cerah, atau redup menggelap seiring aliran darah?

semoga masih ada kuning emas pelarut cemas,
semburat lembayung yang bukan mendung,
biru gelap pelahap kalap,
kemudian malam datang,
suguhkan tenang..

semoga..



20.01.201 // kebon jeruk

tutup.buku

/ /
namamu di sampul luar
kenangan di tiap lembar

aksara memaknai rasa
prediksi dan prasangka
lelap dalam riuh fatamorgana

kemudian muncul tanda tanya...
....besar. raksasa.

ternyata aku salah membaca
usai begitu saja
lega

tutup.buku.tentangmu

pancoran // 30.12.2011

Popular Posts

 
Copyright © 2010 [reservoir], All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger