wadah fiksi, mimpi, dan imajinasi [saya dan mereka]. saat realitas, cukup menjemukan dan serba terbatas

SUBJEK

/ /
"saya. kamu. anda. gua. lo. aku. kau. daku. dikau."

mengganti subjek semauku
semaumu
berserah pada lidah
berserah pada jemari
pada situasi
pada canda

aku ingin
tersebut kata
'kita'

suatu hari nanti

jakarta// 16.03.2011

GIGIL

/ /
Karena kesepian begitu licik
    Berbisik...

Mendesak tubuh-tubuh gigil butuh raga lain untuk secuil hangat
Meski selimut telah lama mendekap

bandung
25.09.2006

APEL ADAM

/ /

kau
tak bisa mencuri sepotong roti dan kau tak bisa mencuri sebuah apel karena
pencurian merusak kesetimbangan harga,
dunia

sesungguhnya dia bisa saja keluar hidup-hidup dari perangkap yang disiapkan untuknya
dia berdiri di depan lorong berwarna jingga dan biru dan magenta
kaleng biru
berisi susu
darah di dalam dirinya
magenta

supermarket memerangkapnya
sebuah apel jatuh dari lubang di celananya
apel itu
apelmu adam

buah apelmu adam
buah apelmu

pada orang-orang yang memerangkapnya,
mengurungnya,
mencekal pundaknya,
membanting punggungnya ke aspal

pada orang-orang yang menghantamkan hukuman Tuhan di wajahnya

Joni berkata,
"jangan libatkan polisi di lagu ini
jangan libatkan polisi di cinta ini"

sementara televisi
datang lebih cepat dari ambulans

---

Kembali mendengarkan Balada Joni dan Susi dari Melancholic Bitch setelah sekian lama. Salah satu album terbaik dari musisi Indonesia yang pernah saya dengar. Musik dan lirik yang sama-sama indah. Potongan realitas tentang negeri ini menyelip apik lewat kisah dua tokoh utama: Joni dan Susi. Kronologis. Manis. Juga miris. Bagi saya, ada sedikit getir meruak ketika memasuki lagu Dinding Propaganda, lagu sebelum Apel Adam. Sedikit menyesal melewatkan konser mereka di Salihara waktu itu. Semoga sempat di kemudian hari :)

andai

/ /
seandainya menghapus rasa untuk kamu,

semudah menyentuh mouse, lalu klik kanan, lalu 'delete'...ikon kuning yang mencoba merupa map berisi teks-teks dengan font yang serba teratur besar-kecil dan jaraknya...

atau...

semudah mengambil karet penghapus lalu menyapukannya ke kertas berisi coretan hitam karbon pinsil...

atau...

semudah mencuci-bilas wajah dari debu sebelum tidur...

mungkin;
aku tidak harus sibuk mengatur napas agar tetap tenang saat melihat kamu dan perempuan itu berpegangan tangan dan melempar senyum,
aku juga tidak mesti berharap fisik ku bisa melebihi perempuan itu,
(dada yang lebih besar misalnya)
aku juga tidak akan berharap umurku bukan limabelas.
aku...tidak...

"zhia...bagaimana tadi di sekolah?" tanyamu memecahkan lamunan.
aku tidak menjawab apapun. lebih baik menjauh agar rasa ini hilang. aku bangkit untuk meninggalkan kamu dan perempuan yang baru kamu nikahi bulan lalu, selera makan menguap entah ke mana.
"zhiaaa..." ujar perempuan itu menyentuh lengan ku, menahan kepergian.

"zhia ngantuk, mama..." jawabku seraya mengecup lembut kening perempuan itu.

***


13.04.2011
kantor//kebon jeruk

Popular Posts

 
Copyright © 2010 [reservoir], All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger