wadah fiksi, mimpi, dan imajinasi [saya dan mereka]. saat realitas, cukup menjemukan dan serba terbatas
bongkar
kembali membongkar peti memori.
mencari-cari potongan segala sesuatu tentangmu;
wajah,
rupa,
rasa,
kata-kata.
ingin bakar saja.
karena mimpi kian semu,
[sementara aku makin kalap lahap jemu]
mengawang-awang
lebih tinggi ketimbang layang-layang,
[mungkin memang pada akhirnya harus terbang dan menghilang]
namun api tak kunjung menyala
berserak semua
di tanah gelap dingin
jakarta // 15.07.2011
0 comments:
Post a Comment